CILEGON, MINUTS ONLINE----Perbincangan hangat baru saja tersaji saat Gubernur Banten Andra Soni menyatakan kesiapannya untuk mengusulkan perubahan status Jalan Lingkar Selatan (JLS) Cilegon menjadi jalan nasional.
Pernyataan itu muncul dalam acara Coffee Morning bersama unsur Forkopimda di Kota Cilegon, Jumat (25/4/2025). Acara tersebut turut dihadiri oleh Wali Kota Cilegon Robinsar.
“ Terkait dengan Jalan Lingkar Selatan, Pak Wali Kota, kita siap turun ke lapangan.Dan Kemudian, mungkin kita bisa mempertimbangkan untuk memohon kepada pemerintah pusat agar status Jalan Lingkar Selatan ditingkatkan menjadi jalan nasional,” ujar Andra Soni
Ia menegaskan bahwa JLS telah menjadi jalur utama bagi kendaraan-kendaraan berat yang melayani sektor industri, terutama akses dari dan menuju pelabuhan di Cilegon.
“ Karena ini jalan kebutuhan industri, yang dulu dibangun oleh tokoh-tokoh Cilegon, dan diharapkan dapat menjadi akses utama industri,” katanya.
Wacana ini juga muncul pada saat pemerintahan Helldy Sanuji,Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon telah mengusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk menaikan status Jalan Lingkar Selatan (JLS) dari jalan kota menjadi jalan nasional.
Hal ini diusulkan mengingat JLS merupakan jalur strategis yang kerap dilalui kendaraan untuk kepentingan nasional.
Namun pada saat itu banyak masyarakat, terutama tokoh cilegon yang mengusulkan agar jalan lingkar selatan tetap menjadi jalan kota dan jangan dinaikan status nya menjadi jalan nasional karena banyak pertimbangan dan berbagai faktor .
Pertama, jika status ditingkatkan menjadi jalan nasional maka Pemkot menyerahkan seluruh aset JLS. Dan yang kedua, status JLS dapat ditingkatkan tetapi asetnya tidak diserahkan.
Walikota Cilegon Robinsar mengatakan " Ya itu usulan, jadi memang kalau kami ( Pemkot ) prinsipnya memang jalan lingkar itu jalan aset kota hari ini,Tapi fungsi pemakaiannya memang skala nasional," ucap Robinsar
Harapan kami tetap satu ke kota, tapi nasional pun ikut andil dalam rangka membangun dan juga mengembangkan jalan jalan tersebut," tambah nya
Begini, soalnya gini, yang sudah-sudah ketika memang jalan itu nasional ataupun mungkin provinsi,kadang dalam tanda kutip yang kecil-kecil pun agak lambat penanganannya.
" Masyarakat nggak tahu itu, masyarakat tahunya jalan bolong beresin," ucap nya
Kayak contoh yang di depan Sari Kuring, tanjakan ini banyak lobang kecil yang jembatan itu kan kecil,Tapi kan berbahaya, tapi kalau itu kekurangan kami, kami nggak bisa melakukan itu," imbuh nya
Nah itu memang menjadi fokus kami,Makanya yang lebih bijak menurut kami, harapannya,
toh ini kan sama, kepentingannya untuk masyarakat juga,Baik itu di nasional, di kota atau provinsi, kembali ke masyarakat," pungkas nya