CILEGON , Minuts Online --- Untuk meningkatkan kualitas pembinaan kemandirian terhadap warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA CIlegon melakukan audensi sama dengan Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon, Selasa (25/07) siang.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Enjat Lukmanul Hakim beserta jajaran Seksi Giatja, disambut langsung oleh Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Panca Nugrahestianto yang didampingi oleh Kepala UPTD Latihan Kerja Cilegon Khairiyah.
Saat pertemuan digelar, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Enjat Lukmanul Hakim, menyampaikan maksud dan tujuan kunjungannya. Enjat mengatakan, terkait pembinaan kemandirian bagi warga binaan, pihaknya sangat terbantu dengan sinergitas yang sudah terjalin selama ini.
"Bersama Dinas Tenaga Kerja dan Balai Latihan Kerja Industri Kota Cilegon, kita selalu bersinergi terkait Program Pelatihan kegiatan Kerja Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan. Kerjasama positif ini tentunya akan trus kita selenggarakan demi peningkatan kualitas warga binaan kami," ujar Kalapas Enjat Lukmanul Hakim, saat dikonfirmasi di sela pertemuan.
Maksud dan tujuan tersebut, disambut baik oleh Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Panca Nugrahestianto dan Kepala UPTD Latihan Kerja Cilegon, Khairiyah. Seluruhnya sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Sama yang akan ditandatangani bersama.
Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Panca Nugrahestianto menyampaikan dukungannya terhadap program kemandirian di Lapas Cilegon. Dirinya berharap agar para warga binaan juga memiliki keahlian yang positif untuk penghidupan dan lingkungannya, agar kelak tidak mengulangi perbuatan melanggar hukum.
"Kami berharap para warga binaan juga memiliki keahlian dan kelak tidak mengulangi perbuatan melanggar hukum. Kami akan membantu dan mendorong dengan program pelatihan pembinaan kemandirian yang bersertifikasi," ujarnya.
[31/7 14.45] Rilo Restu Prambudi Lapas Cilegon: IKUTI PEMBINAAN GIATJA, WARGA BINAAN LAPAS CILEGON MANFAATKAN SAMPAH ORGANIK SEBAGAI BAHAN PEMBUAT SABUN CAIR
Cilegon, INFO_PAS - Sampah organik ternyata memiliki banyak manfaat, jika diolah dengan tepat. Seperti halnya, yang kini tengah dikerjakan oleh 20 orang warga binaan dalam program pembinaan kemandirian di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon, pada Senin (31/07) pagi.
Saat itu, area Gedung Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Cilegon, sudah sibuk dengan berbagai aktivitas warga binaan. Mereka yang sedang memanfaatkan limbah organik, tampak tengah memotong-motong kulit buah-buahan dan sisa sayur rumah tangga untuk dicampur dengan molase atau gula aren dan air.
"Warga binaan kami sedang membuat limbah organik menjadi cairan Eco Enzyme. Sampah-sampah organik dipermentasi selama beberapa pekan, nanti hasilnya menjadi bahan baku pembuatan sabun cair," ujar Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi. Giatja) Lapas Cilegon, Aditya Jatari, dikonfirmasi saat memantau proses kegiatan kerja warga binaan Lapas Cilegon.
Dijelaskan Aditya, sabun cair tersebut merupakan cairan pembersih rumah serbaguna, mulai dari membersihkan furnitur, piring dan pakaian. Selain alami dan tidak menimbulkan risiko berbahaya, membuat eco enzyme juga sama halnya dengan mengurangi produksi limbah atau sampah rumah tangga.
Sebelumnya, Minggu (30/07) siang, dua puluh warga binaan tersebut, sempat mengikuti workshop (lokakarya) pembuatan sabun dengan metode Eco Enzyme yang diinisiasi oleh Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (KAGAMA) Provinsi Banten. Saat itu, kegiatan dibuka langsung dengan pengarahan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Enjat Lukmanul Hakim.
"Diharapkan seluruh peserta, serius mengikuti pelatihan yang digelar. Tentunya ilmu yang dipelajari kali ini, yaitu pembuatan sabun eco enzyme, akan menjadi bekal yang sangat berguna bagi penghidupan kelak setelah selesai menjalani masa hukuman," imbaunya kepada seluruh peserta, saat membuka kegiatan pelatihan.
Diketahui, sabun eco enzyme yang sedang dibuat oleh warga binaan Lapas Cilegon ini sangat ramah lingkungan, juga mudah dibuat dan digunakan. Pembuatan eco enzyme hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, dan sampah organik.
Di samping sebagai cairan pembersih serbaguna, eco enzyme juga dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman, pestisida alami, hingga membersihkan air yang tercemar. Eco enzyme mudah terurai, bahkan kandungan probiotiknya disebut-sebut bermanfaat untuk kesehatan kulit.

.jpg)