CILEGON, Minuts Online --- Wali Kota Cilegon, H. Helldy Agustian memberikan apresiasi atas upaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon dalam mengentaskan jumlah anak putus sekolah di Kota Cilegon.
Apresiasi tersebut disampaikan H. Helldy Agustian saat menghadiri acara Launching Pengembalian Anak Tidak Sekolah (ATS) yang dirangkai dengan Gebyar Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2024 yang digelar Dindikbud di Rumah Dinas Walikota Cilegon. Kamis, 4 Juli 2024.
Selain dirangkai dengan acara Hardiknas, acara tersebut juga dirangkai dengan penampilan para Juara FLS2N tingkat SD, dan SMP. Serta pada kegiatan Launching Anak tidak sekolah (ATS) juga mendukung upaya peningkatan UMKM Lokal dengan menyediakan stand Bazar UMKM.
Selain Walikota Cilegon H. Helldy Agustian yang menghadiri acara tersebut, hadir juga, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, Maman Mauludin, dan Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon, Hasbi Sidik.
Diketahui, saat ini tercatat ada 300 lebih anak putus sekolah di Kota Cilegon yang telah kembali belajar dan masuk sekolah melalui program Gerakan Sekole Maning Lur (GSML) yang dilaksanakan oleh Dindikbud Kota Cilegon.
"Alhamdulillah sebanyak 300 anak sekolah yang putus sekolah sudah dientaskan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon dalam program inovasinya Sekole Maning Lur," Ujar Walikota Cilegon, H. Helldy Agustian.
Helldy menyatakan untuk mendukung program tersebut pihaknya tengah melakukan pendataan jumlah sekolah SD dan SMP yang ada di Cilegon.
Tercatat kata Helldy, saat ini ada di Kota Cilegon ada 15 SMP Negeri dan 149 SD Negeri. Jumlah itu menurutnya belum ideal dengan jumlah penduduk yang ada di Kota Cilegon.
Dengan demikian, lanjut Helldy, perlu dilakukan penambahan jumlah SMP Negeri di Kota Cilegon, untuk meningkatkan pelayanan pendidikan kepada anak-anak di Cilegon. Sehingga melalui pendidikan anak-anak bisa memperbaiki ekonomi keluarga dan sebagainya.
Sementara itu, Kepala Dindikbud Kota Cilegon, Heni Anita Susila mengaku melalui program Gerakan Sekole Maning Lur (GSML) ini pihaknya berhasil mengembalikan anak putus sekolah di Cilegon sebanyak 300 lebih dari 400 lebih anak putus sekolah di Cilegon.
Dikatakan Heni, Program Gerakan Sekole Maning Lur ini baru pertama kali dilakukan dan rencananya akan terus dilakukan guna mengentaskan anak putus sekolah di Kota Cilegon. Heni berharap, kedepan tidak lagi ditemukan adanya anak putus sekolah di Kota Cilegon.
"Di Kota Cilegon ini anak yang putus sekolah sudah kita data, ada sekitar 428 anak. Nah, dari jumlah itu sebanyak 305 di antaranya sudah kita kembalikan ke sekolah. Artinya mereka sudah masuk ke sekolah lagi dengan normal," ucap Heni.
Heni juga mengatakan bahwa anak-anak yang kembali sekolah ini tidak dipungut biaya apapun alias gratis karena semua biayanya sudah ditanggung oleh Pemerintah Kota Cilegon melalui Dinas Pendidikan.
"Kita kembalikan ke sekolah tanpa biaya apapun alias gratis. Baik melalui jenjang sekolah formal maupun non formal yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Kota Cilegon." Tambah Heni.
Diketahui program GSML ini terselenggara berkat kerjasama dan pendampingan antara Dinas Pendidikan Kota Cilegon dengan USAID. Mulai dari proses padu padan data, verifikasi dan Validasi, pengembalian melalui pendampingan dan diskusi, Koordinasi dan dalam bentuk support kegiatan lokakarya dan FGD yang dibantu serta dibiayai oleh program USAID ERAT.
"Saya mengucapkan apresiasi dan berterimakasih atas kerjasama dan dan kerja kerasnya semua tim atas terlaksananya program GSML ini" jelas Heni.
Selain Gerakan Sekolah Maning Lur, acara peringatan hardiknas ini juga dilaunching program Sattu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) yang bekerjasaa dengan Bank BJB. (ADV)